Tutup

Karyawan Vale tersenyum di lanskap hijau. Dia mengenakan seragam Vale
hijau, kacamata, helm, dan penutup telinga. Artefak gelombang visual Vale
Mesin uji coba karyawan. Mesin uji coba karyawan.
com.liferay.portal.kernel.util.DateUtil_IW@50d40134
Foto: Vale 
Dua karyawan berseragam yang mengenakan alat pelindung diri tersenyum sambil mengobrol di lokasi.
Foto: Vale 

56 Tahun PT Vale: Bersinergi Menciptakan Pertambangan Berkelanjutan

Di usia ke-56 tahun, PT Vale Indonesia Tbk melakukan transformasi yang signifikan. Perseroan menunjukkan tekad untuk bersinergi bersama pemerintah setelah mayoritas sahamnya diakuisisi oleh BUMN Holding Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Bersama Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM), MIND ID telah menandatangani perjanjian jual beli saham dalam rangka divestasi PT Vale Indonesia pada 26 Februari 2024.

Penandatanganan perjanjian divestasi ini juga merupakan salah satu prasyarat perpanjangan Kontrak Karya PT Vale dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Dengan diterimanya IUPK, Perseroan memiliki kepastian hukum untuk beroperasi di wilayah konsesinya dan menjalankan strategi pertumbuhan bisnisnya.

PT Vale telah eksis di Indonesia sejak memulai eksplorasi pada tahun 1920-an dan mendirikan entitas yang dahulu bernama PT International Nickel Indonesia (INCO) pada Juli 1968. Saat itu, kesepakatan dengan pemerintah dibuat dalam bentuk Kontrak Karya (KK).

Transformasi PT Vale tahun ini menjadi bukti bahwa Perusahaan mampu menunjukkan kredibilitasnya sebagai perusahaan pertambangan yang mampu memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat.

Selama 56 tahun, PT Vale telah melalui berbagai tantangan dan mencapai banyak pencapaian. Sejak penandatanganan KK di era PT INCO, Perseroan melakukan berbagai inovasi untuk kelancaran operasional, salah satunya dengan membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ketiga PLTA ini menjadikan pabrik pengolahan nikel dengan intensitas karbon terendah di Indonesia.

Bertahun-tahun sebelum pemerintah Indonesia memerintahkan hilirisasi mineral, PT Vale telah menjalankan pabrik pengolahan di Sorowako sejak 1977. Peresmian pabrik pengolahan tersebut dihadiri oleh Presiden Soeharto.

Seiring perjalanannya, PT INCO berkembang menjadi perusahaan tambang nikel terkemuka. Pada 2011, terjadi perubahan susunan pemegang saham yang berujung pada perubahan nama entitas kami menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

PT Vale memegang teguh prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam melakukan aktivitas pertambangan. Penerapan LST sebagai prinsip utama memandu jalan operasi menuju arah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Keberhasilan PT Vale dalam menjaga lingkungan dapat dilihat dari kejernihan air Danau Matano yang tetap terjaga. Kejernihan air ini merupakan hasil dari konsistensi PT Vale dalam memenuhi standar pengelolaan air limpasan tambang.

Komitmen keberlanjutan Perseroan juga terlihat dari proses reklamasi dan rehabilitasi, termasuk pemeliharaan daerah aliran sungai yang didukung oleh pusat persemaian atau nursery.

Hari ulang tahun ke-56 PT Vale kali ini mengusung tema "Melangkah Pasti, Bersinergi Membangun Kehidupan Lestari”. Tema ini merefleksikan tiga hal. Pertama, kepastian ijin usaha Perseroan yaitu divestasi dan IUPK. Kedua, dalam membangun perusahaan, PT Vale selalu berkolaborasi dan harmonis dengan berbagai elemen untuk mencapai tujuan bersama. Ketiga, sesuai dengan visi perusahaan yaitu hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama.

Kelompok yang terdiri dari enam orang membentuk tim eksplorasi.

Beni Wahju (paling kanan) berada di aliran Sungai Larona bersama tim eksplorasi tahun 1966. Perjalanan ekspedisi bijih laterit yang dilakukan Beni Wahju, Hitler Singawinata dan tim eksplorasi inilah yang disebut-sebut sebagai cikal bakal PT Vale (sebelumnya bernama Inco). Ekspedisi ini sekaligus untuk memastikan Indonesia memiliki 15% cadangan nikel dunia.

Milestone

2024

PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), bersama dengan Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM), pada 26 Februari 2024 di Jakarta, menandatangani perjanjian jual beli saham dalam rangka divestasi PT Vale Indonesia Tbk. MIND ID bersama VCL dan SMM telah menyepakati akuisisi saham PT Vale oleh MIND ID sebesar 14% dari total kepemilikan saham PT Vale.
PT Vale resmi menerima perpanjangan izin operasi (untuk periode sampai dengan 28 Desember 2035) setelah diterbitkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) atas nama PT Vale. IUPK yang diterima Perseroan pada 13 Mei 2024 memberikan kepastian hukum bagi Perseroan untuk beroperasi di wilayah konsesinya dan menjalankan strategi pertumbuhan bisnisnya.

2023

Peletakan batu pertama proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek yang termasuk dalam agenda Indonesia Growth Project (IGP) Morowali ini adalah kerja sama PT Vale, Xinhai, dan TISCO. Pabrik pengolahan berbasis Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang didukung sumber listrik dari gas alam. PT Vale dan mitra mengalokasikan investasi hingga Rp37,5 triliun dengan kapasitas produksi 73 ribu ton per tahun.

Peresmian Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea PT Vale oleh Presiden Joko Widodo. Taman Kehati adalah upaya perseroan memiliki fasilitas terpadu untuk mewujudkan pertambangan terintegrasi yang merawat keanekaragaman hayati.

Kesepakatan definitif oleh Ford untuk bergabung dalam Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa bersama PT Vale dan Huayou. Kesepakatan ini disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan para menteri kabinet Indonesia Maju.

2022

Peletakan batu pertama dimulainya Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, kerja sama PT Vale bersama Huayou untuk pengembangan fasilitas pengolahan nikel dengan investasi US$4,5 miliar. Proyek ini akan mengoperasikan pabrik berteknologi HPAL (High-Pressure Acid Leach) untuk menghasilkan 120.000 ton nikel dan sekitar 15.000 ton kobalt yang terkandung dalam produk MHP.

Kesepakatan kerjasama PT Vale dan Huayou untuk pengembangan fasilitas pengolahan bijih limonit berteknologi HPAL (High-Pressure Acid Leach) di Sorowako.

2021

Penetapan budaya baru sebagai grand design transformasi budaya: “Learning Together”.

2020

PT Vale (sekali lagi untuk memenuhi kewajiban Kontrak Karya) menambahkan porsi divestasi sebesar 20% kepada pihak Indonesia. Pemegang saham asing PT Vale (Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.) menyelesaikan penjualan tambahan 20% (pro rata) saham di PT Vale kepada PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (MIND ID).

2019

Perjanjian Pendahuluan divestasi tahap kedua dengan Inalum untuk 20% saham Perseroan.

2018

Meraih rekor 17,4 juta jam kerja bebas dari kecelakaan/zero lost time injury periode 5 April 2017 – 5 April 2018.

2017

Perusahaan mengaktifkan Continuous Improvement Project untuk mewujudkan target produksi 90.000 metrik ton per tahun.

 
Menyusun dan menerbitkan dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversitas Berkelanjutan (2017). Kolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD).

2016

PT Vale Membuka Vale Whistleblower Channel (VWC), saluran untuk melaporkan pelanggaran Kode Etik dan Perilaku yang dikelola secara mandiri.

2015

PT Vale kembali mencatat rekor produksi tahunan tertinggi sebesar 81.177 metrik ton nikel dalam matte.
PT Vale memperkenalkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) dengan aktivitas budidaya System of Rice Intensification (SRI) Organik, budidaya tanaman herbal dan pelatihan penyehat tradisional.

2014

Pada 17 Oktober 2014, amandemen Kontrak Karya dilakukan sebagai hasil renegosiasi antara Perusahaan dan Pemerintah Indonesia. Perseroan dan Pemerintah Indonesia menandatangani amendemen KK sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

2013

PT Vale telah memasuki tahap pertama Proyek Konversi Batu bara, yaitu mengganti HSFO dengan batu bara serbuk untuk dimasukkan ke dalam tanur pengering. Selain karena batu bara lebih hemat, batu bara juga merupakan sumber daya lokal, sehingga penggunaannya dapat lebih meningkatkan kontribusi PT Vale bagi perekonomian Indonesia.

2012

Nama PT Vale resmi digunakan secara menyeluruh dan dideklarasikan kepada karyawan.
RUPS tanggal 27 September 2011 menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT International Nickel Indonesia Tbk menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

2011

PLTA Karebbe (90 MW) resmi beroperasi, menambah total kapasitas pembangkit listrik tenaga air menjadi rata-rata 365 MW.

2007

Pembangunan Karebbe, PLTA ketiga PT Vale.

Fasilitas ESP (electrostatic precipitator) dioperasikan untuk mengendalikan emisi partikulat di pabrik pengolahan.

2006

Operational debut of the modern nursery located in the Sorowako Block. This nursery is capable of producing 700,000 seedlings of plants per years (including the endemic and native ones) to support the post-mining land rehabilitation program.

2005

Instalasi perangkat Bag House System pada Tanur Listrik 3 untuk mengurangi emisi debu dari tanur listrik diselesaikan dengan sukses.

1999

PLTA Balambano beroperasi (110 MW)

1996

Penandatanganan perubahan dan perpanjangan Kontrak Karya untuk periode 30 tahun, yaitu hingga 2025.

1995

Pembangunan PLTA kedua perusahaan, Balambano

1990

Divestasi perdana perusahaan, sebanyak 20% saham dilepas untuk publik dan dicatatkan di bursa saham Indonesia.

1979

PLTA Larona beroperasi (165 MW)

1978

PT Inco memulai produksi komersial.

1977

Peresmian fasilitas penambangan dan pabrik pengolahan nikel oleh Presiden Soeharto.

1973

Pembangunan fasilitas pengolahan pyrometalurgi satu lini di Sorowako.

1970

Sampel pertama dari bijih Sulawesi sebanyak 50 ton dikirim ke fasilitas penelitian Inco di Port Colborne, Ontario, Kanada. Percobaan di fasilitas peleburan reduksi baru menunjukkan bahwa bahan dari Sorowako bisa diolah.

1968

Pendirian PT Inco dan penandatanganan KK antara PT Inco dan Pemerintah Indonesia untuk konsesi berjangka tiga puluh tahun sejak dimulainya produksi komersial.
Terus gulir untuk mengetahui lebih lanjut