Tutup

Karyawan Vale tersenyum di lanskap hijau. Dia mengenakan seragam Vale
hijau, kacamata, helm, dan penutup telinga. Artefak gelombang visual Vale

ECOTERAKO (ECOmaterial TERAk sorowaKO)

Dalam kegiatan operasional PT Vale Indonesia Tbk, terdapat beberapa produk sampingan yang dihasilkan salah satunya adalah terak. Terak dihasilkan pada proses peleburan bijih nikel dan dikategorikan sebagai limbah Non-B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Secara konvensional terak yang dihasilkan langsung dibuang dan ditimbun pada fasilitas pembuangan khusus. Hal ini dalam jangka panjang akan memakan tempat dan biaya yang tidak sedikit. Tak hanya itu, adanya terak dapat menimbulkan risiko degradasi lahan dan pencemaran air apabila tidak dikelola secara bertanggung jawab dan optimal. 

Dilatarbelakangi hal tersebut, PT Vale Indonesia menginisiasi program ECOTERAKO. ECOTERACO merupakan terobosan yang merevolusi agregat jalan tambang dengan memanfaatkan terak nikel, yang sebelumnya dianggap sebagai limbah industri. Penggunaan terak nikel sebagai pengganti batu alam dalam pembuatan agregat jalan memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah mengurangi dampak lingkungan, melestarikan ekosistem, serta menurunkan emisi karbon dan biaya proyek. Pendekatan berkelanjutan ini selain mengatasi masalah lingkungan juga memunculkan paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya. Program ini menunjukkan pendekatan ekonomi sirkular yang meminimalkan limbah dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.

Limbah yang dihasilkan
Limbah yang dimanfaatkan

Dampak pada Aspek Lingkungan:

  • Pada tahun 2022, terdapat pengurangan timbunan terak nikel yang dihasilkan dari pemanfaatan slag sebagai agragat jalan sebanyak 3,422,475.20 ton.

Foto: Vale Indonesia

  • SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

    • 12.2.1. Jejak Material (Material Footprint)

Prinsip 8.1 Dalam perancangan, pengoperasian dan penghentian proyek, terapkan langkah-langkah hemat biaya untuk pemulihan, penggunaan kembali atau daur ulang energi, sumber daya alam, dan material.

Program ECOTeraKo telah terdaftar paten dari pihak yang berwenang dengan nomor P00202004831 tanggal pendaftaran paten 30 Juni 2020 dan pengumuman pada 19 Januari 2021 dengan nomor pengumuman 2021/PID/00350 dengan judul Komposisi Beton mengandung Agregat Slag Tambang Nikel. 

Foto: Vale Indonesia