Pengelolaan Air dan Limbah Cair
Pencarian terkini
Link Cepat
Komitmen Kami
Danau Matano menjadi bukti terhadap kinerja pengelolaan air dan efluen yang kami jalankan. Kami melaksanakan investasi secara serius untuk mengolah air limpasan sebelum dialirkan ke lingkungan.
Secara berkala kami melakukan analisis hasil olahan efluen yang akan dialirkan ke anak sungai menuju Danau Matano. Tujuan analisis untuk memastikan kesesuaian dengan baku mutu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.9 tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel.
Bersama Menurunkan Intensitas Konsumsi Air
Kami berupaya mengoptimalkan pemakaian air dalam setiap ton produksi nikel dalam matte, sesuai Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah PT Vale.
Kebutuhan air terbesar adalah untuk operasional PLTA di Sungai Larona, dengan sumber air dari Danau Matano, Mahalona, dan Towuti. Air dari danau dialirkan ke reservoir di bendungan dan diteruskan ke kanal untuk menggerakkan turbin. Jumlah air yang dikonsumsi sama dengan air yang diambil dari danau. Tidak ada air yang diambil dari wilayah water stress.
Fotógrafo: xxxx
Komitmen dalam menjaga ketiga danau tersebut juga menjadi dukungan kami terhadap status danau sebagai Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 274/Kpts/ Um/4/1979 tanggal 24 April 1979.
Total penggunaan air di 2023 mencapai 7.561.108 m3, berkurang 11% dari konsumsi tahun sebelumnya. Sementara nilai intensitas konsumsi air di 2023 mencapai 106,9 m3/Ton Ni, lebih rendah dari tahun 2022 senilai 141,77 m3 / Ton Ni, atau 0,14 Megaliter/Ton Ni
Fotógrafo: xxxx
Nilai Intensitas Konsumsi Air
Deskripsi: Konversi 1 m3 setara dengan 0,001 Megaliter. Konsumsi air tahun 2023 lebih rendah dari tahun 2022.
Sepanjang tahun 2023 PT Vale melakukan sejumlah upaya untuk mendorong efisiensi konsumsi air, yaitu:
Memantau penggunaan air dengan memasang flow meter pada jalur distribusi air dari reservoir menuju area pabrik;
Menggunakan air daur ulang pada Lamella Gravity Settler sebagai bahan baku larutan ferrous sulphate sebesar 2.000 m3;
Menggunakan daur ulang air sisa produksi untuk pendingin slag sebesar 385.000 m3;
Menerapkan aplikasi SWAP (Steam, Water, Air and Power) online monitoring system untuk memantau penggunaan air.
Pengelolaan Limbah Cair
Dalam upaya memenuhi aspek kepatuhan perundang-undangan yang berlaku, sebuah laboratorium independen terakreditasi melakukan pemantauan rutin dan analisis terhadap efluen kami. Analisis dilakukan menggunakan metode SNI 6989.59:2008 Air dan Air Limbah, serta metode sesuai standar American Public Health Association (APHA).
Hasil pemeriksaan pada 2022 mendapati kualitas hasil olahan efluen perusahaan telah memenuhi baku mutu.
Kinerja pengelolaan efluen tersebut tidak lepas dari instrumen dan sumber daya yang kami alokasikan secara serius. Untuk mengendalikan limbah cair (effluent) dari area tambang dan pabrik pengolahan, kami membangun lebih dari 100 kolam pengendapan (pond) di Blok Sorowako. Kolam pengendapan dilengkapi dua fasilitas pengolahan limbah cair untuk mengurangi pencemaran badan air, yakni:
- Pakalangkai Wastewater Treatment, yang beroperasi sejak 2013, and
- Lamella Gravity Settler (LGS), yang beroperasi sejak 2014.
Teknologi LGS merupakan teknologi standar dalam penjernihan air untuk pengolahan bahan baku air minum. Teknologi LGS pertama untuk pertambangan di Indonesia ini merupakan hasil 2 tahun riset dan kerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
Pembangunan fasilitas ini merupakan bentuk kepatuhan perseroan terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 9 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel.
Pengolahan limbah cair juga diiringi pengecekan kualitas air danau secara reguler bersama lembaga independen. Hasil pengukuran kadar TSS dan Cr6+ di Danau Matano dan Danau Mahalona selalu berada jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah dan APHA.
Fotógrafo: xxxx
PT Vale tambang pertama yang menggunakan teknologi LGS.